Posted on

Target Perdagangan Bilateral RI – India

Hubungan bilateral antara Indonesia dan India sudah berumur 70 tahun. Kedua negara menargetkan nilai perdagangan bilateral US$ 50 miliar pada 2025.

India merupakan negara yang sangat penting bagi Indonesia. India termasuk dalam negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia dan membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Sejatinya hubungan antara Indonesia dan India sudah berlangsung ribuan tahun dalam hal perdagangan dan kebudayaan. Banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sanskerta. Selain itu, Candi Borobudur dan Prambanan juga menjadi warisan dari hubungan budaya antara bangsa Indonesia dan bangsa India.

Indonesia dan India juga pernah bekerja sama dalam sejumlah gagasan besar, termasuk penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 1955, yang kemudian menjadi gelombang gerakan kemerdekaan negara-negara koloni di kedua benua tersebut.

Indonesia dan India, terus berupaya meningkatkan hubungan dan kerjasama bilateralnya melalui kemitraan strategis yang dibentuk pada 2005, yang kemudian ditingkatkan menjadi kemitraan strategis menyeluruh pada 2018.

Di samping itu, kedua negara juga terus memelihara dan mempromosikan hubungan budaya dan sejarah melalui hubungan antara masyarakat Indonesia dan India.

Indonesia dan India Punya Banyak Kesamaan

Kedua negara adalah anggota dari kelompok G-20. Total nilai produk domestik bruto Indonesia dan India mencapai lebih dari US$ 3 triliun. India, dengan jumlah penduduk terbesar kedua di dunia, dan Indonesia sebagai berpenduduk terbesar kelima di dunia, sangat penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian global.

Hubungan tradisional antara masyarakat India dan Indonesia sudah terjalin dalam konteks kebudayaan, spiritual, dan perdagangan. Dia menambahkan hubungan sebagai dua negara merdeka dan berdaulat kian erat karena kedua pemimpin, Perdana Menteri Pandit Jawaharlal Nehru dan Presiden Soekarno, bersahabat dekat.

Presiden Soekarno pertama kali melawat ke India pada 26 Januari 1950, dan dibalas dengan lawatan Perdana Menteri Pandit Jawaharlal Nehru ke Jakarta pada Juni 1950.

Seiring dengan perkembangan zaman, lanjutnya, hubungan India dan Indonesia kian kuat.

References :
WWW.VOAINDONESIA.COM

Posted on

Indonesia dan Rusia Perkuat Kerja Sama Bilateral Ekonomi

Pemerintah RI berkomitmen meningkatkan kerja sama bilateral yang saling menguntungkan dengan Pemerintah Federasi Rusia , yang mencakup tiga pilar.

Hal itu antara lain politik dan keamanan, ekonomi , perdagangan dan investasi serta sosial budaya.

Selain pertemuan bilateral resmi antara pejabat pemerintah, hubungan ramah tamah dan produktif pun dijalankan sebagai bagian dari hubungan yang dinamis di antara sektor swasta dan masyarakat lokal.

Kedua pihak juga berkomitmen untuk memajukan proyek pengembangan dan investasi strategis di berbagai sektor seperti infrastruktur, energi, dan transportasi, yang melibatkan hubungan bisnis, regional, dan orang–orang di kedua negara.

Sementara itu, pertukaran orang-ke-orang dan pertukaran budaya antara kedua negara juga telah menguat selama bertahun-tahun.

Terlebih, peluncuran operasional penerbangan langsung Rossiya Airlines dengan rute Moskow ke Bali telah meningkatkan jumlah wisatawan Rusia hingga 24,4 persen pada Februari 2019, dibandingkan dengan periode sama dua tahun lalu.

Kedua negara juga aktif dalam upaya bersama untuk memperkuat stabilitas dan kemakmuran kawasan. Melalui Hubungan Dialog ASEAN- Rusia dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur dan bersama dengan ASEAN serta mitra regional lainnya.

Selain itu, Indonesia juga berharap untuk membangun perjanjian perdagangan bebas dengan Eurasian Economic Union (EAEU) untuk memperluas akses pasar ke wilayah tersebut.

Pemerintah Indonesia dan Rusia pun tengah mempersiapkan sejumlah kegiatan dalam rangka menyambut peringatan 70 tahun hubungan bilateral RI-Rusia yang jatuh pada 3 Februari 2020.

Di hadapan ratusan tamu undangan Indonesia dan Rusia, Darmin mengucapkan selamat Hari Nasional kepada Federasi Rusia serta harapan agar kedua negara terus memperkuat hubungan kerjasama.

Sebelumnya, proses negosiasi imbal dagang alias barter dengan Rusia masih berjalan. Rencananya, imbal dagang dilakukan untuk membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 yang ditukar dengan sejumlah komoditas di dalam negeri.

Dia mengatakan proses negosiasi masih terus berlangsung antara Indonesia dan negeri Beruang Merah tersebut. Terakhir kedua belah pihak telah membuat grup diskusi untuk membahas kelanjutan rencana tersebut.

Dalam kelompok tersebut akan disusun komoditas apa saja yang diinginkan Rusia. Juga disusun mekanisme imbal dagang Indonesia dan Rusia.

Pemerintah Indonesia serius mem‎barter komoditas perkebunan lokal dengan pesawat tempur Sukhoi Su-35 buatan Rusia

References :
WWW.LIPUTAN6.COM