Posted on

Perdagangan Bilateral Indonesia dengan Filipina

Jakarta, 27 Agustus 2019. Indonesia dan Filipina sepakat mengoptimalkan berbagai potensi kerja sama bilateral. Hal tersebut disepakati kedua negara pada forum bilateral The 7th Meeting of Joint Working Group (JWG) of Senior Officials for the Implementation of The Indonesia-Philippines Memorandum of Understanding on Trade, Investments, Handicrafts, and Shipping yang berlangsung pada 26–27 Agustus 2019, di Jakarta.

Pada penutupan hari ini, Selasa (27/8), dilakukan penandatanganan agreed minutes yang dilakukan oleh Pimpina Delegasi Indonnesia yaitu Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo dan Pimpinan Delegasi Filipina yaitu Undersecretary of Industry Development and Trade Policy Group, Departemen Perdagangan dan Industri (DTI) Filipina, Ceferino S. Rodolfo.

Selama kurun lima tahun terakhir (2014-2018) nilai perdagangan bilateral Indonesia-Filipina meningkat di kisaran 16,71 persen per tahun dan kami melihat angka tersebut masih dapat tumbuh lagi.

Pada forum pertemuan JWG ke-7 tersebut, ada empat agenda bahasan utama, yaitu meliputi tinjauan perdagangan bilateral dan hubungan investasi, kerja sama ekonomi bilateral, tinjauan terkait Border Trade Agreement 1974 Indonesia-Philippines , dan isu-isu peningkatan lingkungan bisnis. Selain itu, kedua negara juga menyampaikan usulan kerja sama di bidang ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar, diantaranya inisiatif kerja sama promosi dan fasilitasi kerja sama antara creator dari kedua Negara, serta peningkatan sumber daya manusia di sektor industri kreatif.

Forum bilateral JWG Indonesia-Filipina ke-7 tersebut merupakan tindak lanjut hasil pertemuan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan Filipina Ramon M. Lopez di sela G20 pada Juni 2019 di Osaka, Jepang. Adapun forum JWG Indonesia-Filipina terakhir dilaksanakan pada 14–15 Desember 2012 di Mandaluyong, Filipina.

Forum pertemuan JWG ke-7 Indonesia-Filipina ini dibagi menjadi dua sesi. Pada pembahasan teknis yang dilakukan pada hari pertama, Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Perundingan Bilateral, Ni Made Ayu Marthini dan Delegasi Filipina dipimpin Assistant Secretary of Department of Trade and Industry Filipina Allan B. Gepty. Sedangkan, pada hari kedua dilakukan perumusan komitmen kedua di tingkat pejabat senior atau direktur jenderal/wakil menteri.

References :
WWW.TRIBUNNEWS.COM
DITJENPPI.KEMENDAG.GO.ID

Posted on

RI dan Filipina Sepakat Tingkatkan Perdagangan Bilateral

Pemerintah Indonesia dan Filipina sepakat memperkuat hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara. Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan bilateral antara Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dengan Menteri Perdagangan dan Industri Filipina Ramon M Lopez beserta Menteri Pertanian Filipina Emmanuel Pinol di Manila, Filipina, Senin (1/4).
Dalam pertemuan bilateral tersebut, keduanya membahas penerapan Special Agricultural Safeguard (SSG) untuk ekspor produk kopi instan Indonesia yang telah diberlakukan Filipina sejak Agustus 2018.
Adanya kebijakan ini sebelumnya sempat dikeluhkan pengusaha makanan minuman karena kerugian yang ditimbulkan cukup besar. PT Mayora Indah Tbk misalnya, mengaku menderita kerugian hingga US$ 16 juta atau setara Rp 225 miliar akibat kebijakan tersebut.
Selain itu, Indonesia dan Filipina setuju untuk melakukan reaktivasi terhadap Joint Working Group (JWG) guna membahas isu-isu perdagangan bilateral kedua negara. Dalam waktu dekat juga akan dibentuk t echnical working group on palm bersama dengan Filipina dan Malaysia.
Menurut catatan Kemendag pada 2018, total perdagangan bilateral Indonesia dan Filipina mencapai US$ 7,7 miliar, dengan nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 6,8 miliar dan impor Indonesia sebesar US$ 0,9 miliar.
Untuk periodeJanuari 2019, surplus neraca perdagangan RI terhadap Filipina tercatat sebesar US$ 465,24 juta atau meningkat 19,2% bila dibandingkan dengan surplus pada Januari 2018. Ekspor Indonesia ke Filipina sebagian didominasi produk mesin dan bagiannya, serta komponen mesin yang mendukung produksi dalam negeri dan ekspor Filipina ke Amerika Serikat (AS), Hong Kong, Jepang, Tiongkok, Singapura, Jerman, Thailand, dan Korea Selatan. References :
KATADATA.CO.ID