Posted on

Indonesia dan Rusia Perkuat Kerja Sama Bilateral Ekonomi

Pemerintah RI berkomitmen meningkatkan kerja sama bilateral yang saling menguntungkan dengan Pemerintah Federasi Rusia , yang mencakup tiga pilar.

Hal itu antara lain politik dan keamanan, ekonomi , perdagangan dan investasi serta sosial budaya.

Selain pertemuan bilateral resmi antara pejabat pemerintah, hubungan ramah tamah dan produktif pun dijalankan sebagai bagian dari hubungan yang dinamis di antara sektor swasta dan masyarakat lokal.

Kedua pihak juga berkomitmen untuk memajukan proyek pengembangan dan investasi strategis di berbagai sektor seperti infrastruktur, energi, dan transportasi, yang melibatkan hubungan bisnis, regional, dan orang–orang di kedua negara.

Sementara itu, pertukaran orang-ke-orang dan pertukaran budaya antara kedua negara juga telah menguat selama bertahun-tahun.

Terlebih, peluncuran operasional penerbangan langsung Rossiya Airlines dengan rute Moskow ke Bali telah meningkatkan jumlah wisatawan Rusia hingga 24,4 persen pada Februari 2019, dibandingkan dengan periode sama dua tahun lalu.

Kedua negara juga aktif dalam upaya bersama untuk memperkuat stabilitas dan kemakmuran kawasan. Melalui Hubungan Dialog ASEAN- Rusia dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur dan bersama dengan ASEAN serta mitra regional lainnya.

Selain itu, Indonesia juga berharap untuk membangun perjanjian perdagangan bebas dengan Eurasian Economic Union (EAEU) untuk memperluas akses pasar ke wilayah tersebut.

Pemerintah Indonesia dan Rusia pun tengah mempersiapkan sejumlah kegiatan dalam rangka menyambut peringatan 70 tahun hubungan bilateral RI-Rusia yang jatuh pada 3 Februari 2020.

Di hadapan ratusan tamu undangan Indonesia dan Rusia, Darmin mengucapkan selamat Hari Nasional kepada Federasi Rusia serta harapan agar kedua negara terus memperkuat hubungan kerjasama.

Sebelumnya, proses negosiasi imbal dagang alias barter dengan Rusia masih berjalan. Rencananya, imbal dagang dilakukan untuk membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 yang ditukar dengan sejumlah komoditas di dalam negeri.

Dia mengatakan proses negosiasi masih terus berlangsung antara Indonesia dan negeri Beruang Merah tersebut. Terakhir kedua belah pihak telah membuat grup diskusi untuk membahas kelanjutan rencana tersebut.

Dalam kelompok tersebut akan disusun komoditas apa saja yang diinginkan Rusia. Juga disusun mekanisme imbal dagang Indonesia dan Rusia.

Pemerintah Indonesia serius mem‎barter komoditas perkebunan lokal dengan pesawat tempur Sukhoi Su-35 buatan Rusia

References :
WWW.LIPUTAN6.COM

Posted on

Menlu RI kunjungi Polandia untuk Tingkatkan Perdagangan Bilateral

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah melakukan kunjungan kerja ke Warsawa, Polandia, pada 13-14 September 2019 untuk meningkatkan perdagangan dengan mitra dagang terbesar Indonesia di Eropa Tengah itu. Pada Jumat (13/9),
Menlu RI melakukan tiga kegiatan utama yaitu pertemuan bilateral dengan Menlu Polandia Jacek Czaputowicz, memberikan kuliah umum di Polish Institute of International Affairs, dan pertemuan dengan sejumlah CEO terkemuka Polandia dalam format working dinner.
Dalam pertemuan dengan Menlu Polandia, Menlu Retno membahas sejumlah isu yang menjadi perhatian bersama, diantaranya peningkatan perdagangan, investasi dan pariwisata, demikian keterangan tertulis Kemlu RI, Minggu.
Kedua menlu sepakat memperkuat hubungan yang saling menguntungkan masyarakat kedua negara, terutama menjelang Perayaan 65 Tahun Hubungan Diplomatik RI-Polandia pada 2020. Di sisi lain, Menlu Polandia menekankan bahwa Indonesia merupakan mitra terpenting Polandia di Asia Tenggara.
Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap berbagai capaian pembangunan di seluruh kawasan Indonesia. Dalam pertemuan ini, Menlu RI secara khusus meminta dukungan Polandia untuk produk sawit Indonesia di Eropa.
Suasana pertemuan bilateral yang dipimpin Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Polandia Jacek Czaputowicz di Warsawa, Polandia, Jumat (13/9/2019). (Kemlu RI)
Kedua menlu juga membahas perkembangan situasi global, utamanya terkait perdagangan internasional, perdamaian di kawasan Timur Tengah, dan gagasan Indonesia tentang Indo-Pasifik. Secara khusus, Menlu Retno meminta Polandia untuk mendukung gagasan pembentukan Indonesia-Visegrad Forum, wadah kemitraan Indonesia dengan empat negara di Eropa Tengah, yakni Polandia, Hongaria, Ceko dan Slovakia.
Menlu Retno juga berkesempatan untuk memberikan kuliah umum di hadapan para akademisi dari Polish Institute of International Affairs mengenai konsep kerja sama Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific), serta hubungan bilateral RI-Polandia.
Memanfaatkan kunjungannya di Warsawa, pada Sabtu (14/9), Menlu Retno memimpin rapat koordinasi dengan 14 kepala perwakilan RI di kawasan Eropa Tengah dan Timur. Rapat koordinasi yang untuk pertama kalinya dipimpin oleh Menlu RI ini ditujukan untuk mengkonsolidasikan diplomasi ekonomi RI ke wilayah yang merupakan pasar non-tradisional Indonesia.
Adapun fokus utama kunjungan Menlu RI ke Polandia adalah peningkatan kerja sama ekonomi bilateral. Baca juga: Starup Pendidikan Brainly di Krakow untuk anak Indonesia Polandia yang berpenduduk lebih dari 37 juta orang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Eropa Tengah dengan nilai perdagangan bilateral mencapai 640 juta dolar AS. References :
WWW.ANTARANEWS.COM

Posted on

Kerjasama Perdagangan Bilateral dalam Mata Uang Lokal

Bank Negara Malaysia, Bangko Sentral ng Pilipinas, dan Bank of Thailand berkomitmen untuk menjalin kerja sama penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dalam mata uang lokal atau local currency settlement framework.
Direktur Eksekutif Departmen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengungkapkan komitmen 4 bank sentral tersebut disepakati di tengah rangkaian pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN (ASEAN Finance Minister Central Bank Governors’ Meeting/AFMGM) pada hari ini (5/4) di Chiang Rai, Thailand.
Komitmen ini dituangkan dalam penandatanganan Letter of Intent (LOI) antara Benjamin E. Diokno, Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas dan Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia. Penandatanganan LOI antara Benjamin E. Diokno, Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas dan Nor Shamsiah binti Mohd Yunus, Gubernur Bank Negara Malaysia; dan Benjamin E. Diokno, Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas dan Veerathai Santiprabhob, Gubernur Bank of Thailand.
Bank Indonesia dan Bank of Thailand juga sepakat untuk mengeksplorasi kemungkinan perluasan cakupan LCSframework yang telah berjalan saat ini. Komitmen tersebut merupakan rangkaian pencapaian atas penandatanganan 2 (dua) Nota Kesepahaman antara Bank Indonesia-Bank Negara Malaysia dan Bank Indonesia-Bank of Thailand untuk mendorong penyelesaian transaksi perdagangan bilateral menggunakan mata uang lokal masing-masing negara pada tahun 2016.
Pada triwulan I /2019, total transaksi perdagangan melalui LCS menggunakan b”aht (THB) mencapai US$13 juta (setara Rp185 miliar), meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar US$7 juta (setara Rp96 miliar). Sementara untuk transaksi LCS menggunakan ringgit (MYR), transaksinya mencapai US$70 juta (setara Rp1 triliun), meningkat tajam dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar US$6 juta (setara Rp83 miliar).
BI meyakini kerangka kerja sama di antara empat negara ini akan mendorong penggunaan mata uang lokal lebih luas lagi dalam masyarakat ekonomi ASEAN dan mendorong perkembangan lebih lanjut pasar valuta asing dan pasar keuangan di kawasan dalam mendukung integrasi ekonomi dan keuangan yang lebih luas. References :
WWW.SURABAYAPAGI.COM